Sabtu, 22 November 2025 menjadi momen berharga bagi Klinik Pendidikan MIPA (KPM) ketika para kepala sekolah Muhammadiyah Wilayah DKI Jakarta hadir di Sekolah Center (SC) KPM yang berlokasi di Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) Al-Azhar Rawamangun, Jakarta Timur. Kehadiran mereka merupakan tindak lanjut dari instruksi Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Muhammadiyah Wilayah DKI Jakarta untuk melihat secara langsung bagaimana KPM menjalankan program pembelajaran Kelas Khusus KPM sebagai model pembelajaran Matematika dan Sains berbasis olimpiade.
Para kepala sekolah Muhammadiyah sangat antusias melihat pembelajaran Kelas Khusus di KPM. Kepala Divisi Pendidikan KPM, Siti Khoerunnisa, S.E., menyampaikan bahwa observasi ini menjadi kesempatan bagi sekolah Muhammadiyah untuk melihat langsung efektivitas pembelajaran KPM yang terstruktur dan menumbuhkan semangat belajar siswa. “Kami juga berharap ke depan KPM dan Muhammadiyah bisa berkolaborasi lebih kuat dalam meningkatkan kemampuan Matematika dan Sains di sekolah - sekolah Muhammadiyah.”
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari YAPI Al-Azhar Rawamangun sebagai tuan rumah. Direktur Perguruan YAPI Al-Azhar Jakarta, Drs. H. Nasjudi, M.Pd., menyampaikan kebanggaannya atas kolaborasi antara YAPI dan KPM serta kehadiran para kepala sekolah Muhammadiyah.
Beliau menyampaikan, “Alhamdulillah saat ini Yayasan Pelajar Islam berkolaborasi dengan KPM yang dimotori oleh Pak Ridwan. Kami berharap anak-anak kita berprestasi, memiliki karakter dan akhlak, sehingga tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga mendapatkan pembinaan yang terstruktur. Kami bersyukur dan bangga dengan adanya KPM. Dan hari ini kami kedatangan tamu dari Muhammadiyah, saudara kita, bagian dari umat Islam yang sama-sama ingin mencerahkan anak-anak bangsa agar kelak mampu tampil memimpin negeri ini. Terima kasih KPM.”
Sementara itu, Dr. H. Tadjudin Nur selaku Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DKI mengemukakan bahwa respon para Kepala Sekolah Muhammadiyah khususnya yang hadir sangat baik. "Responnya bagus, dan rekan-rekan berharap ke depannya akan ada tindak lanjut lagi. Kemudian akan kami infokan kembali ke semua Sekolah Muhammadiyah, khususnya yang belum berkesempatan hadir saat ini." Lebih lanjut beliau menyampaikan terkait persiapan awal dalam kolaborasi ini. "Kami akan mewajibkan guru-guru MIPA di DKI Jakarta untuk test, selanjutnya akan dilakukan pemetaan penempatan bagi yang lolos test tersebut. Langkah berikutnya adalah mencari sekolah-sekolah yang sudah sangat siap baik dari segi Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, sampai nantinya menjadi Sekolah Centre."
Kunjungan observasi ini membuka peluang besar bagi kolaborasi strategis antara KPM dan sekolah-sekolah Muhammadiyah di DKI Jakarta. Melalui program Kelas Khusus, KPM tidak hanya menyajikan pembelajaran matematis yang terstruktur dan menantang, tetapi juga membangun budaya belajar yang disiplin, mandiri, dan berkarakter.
Ke depan, rencana pembentukan Klub MIPA Seikhlasnya (KMS) di sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi titik awal sinergi jangka panjang. Kolaborasi ini diharapkan menghadirkan ruang belajar yang lebih luas bagi siswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif, serta mendorong lahirnya lebih banyak calon juara olimpiade dari lingkungan sekolah Muhammadiyah.
Dengan bergandengan tangan, KPM dan Muhammadiyah berharap dapat menjadi bagian dari upaya besar mencerdaskan generasi muda Indonesia, membentuk siswa yang siap menghadapi tantangan global, serta tetap berpegang pada nilai dan karakter yang kuat.