Klinik Pendidikan MIPA (KPM) kembali menyelenggarakan Seleksi Kelas Khusus (SKK) Offline Tahap Pertama berupa tes akademik yang digelar pada hari Minggu, 23 November 2025 bertempat di Wilayah Bogor yakni SD-SMP Al-Azhar Syifa Budi Cibinong dan Wilayah Jakarta tepatnya di YAPI Al Azhar Rawamangun Jakarta Timur. Kegiatan ini diperuntukkan bagi siswa kelas 2 SD hingga 10 SMA untuk bidang Matematika, serta kelas 3 SD hingga 9 SMP untuk bidang IPA. Sebanyak 625 peserta yang terdaftar berasal dari wilayah Jakarta dan Bogor.

SKK sendiri merupakan bagian dari komitmen Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dalam mencetak lebih banyak siswa dan pendidik berprestasi di bidang Matematika dan IPA melalui pembinaan yang terstruktur, berkelanjutan, dan berbasis penalaran. Tidak hanya SKK, selain itu juga diselenggarakan Seleksi Guru Olimpiade (SGO) untuk Semester Genap Tahun Ajaran 2025–2026. 

Menurut Siti Khoerunnisa, S.E., Kepala Divisi Pendidikan KPM, SKK dirancang sebagai proses seleksi untuk mengukur kemampuan dasar dan potensi siswa sebelum bergabung ke Kelas Berbakat KPM. “Tujuannya memberikan pembinaan rutin olimpiade untuk siswa/i berbakat agar dapat meningkatkan prestasi siswa Indonesia,” ujarnya. 

Kelas Berbakat sendiri merupakan program khusus yang mempelajari materi Olimpiade Tingkat Nasional hingga Internasional. Namun, kelas ini tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, melainkan juga menanamkan materi adab dan akhlak sebagai fondasi karakter. KPM meyakini bahwa kecerdasan sejati bukan hanya terletak pada kemampuan berhitung dan bernalar, tetapi juga pada sikap, moral, dan kepribadian seorang siswa.  

Para peserta kegiatan SKK ini telah mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, karena tentunya memiliki harapan untuk bisa bergabung di Kelas Khusus KPM sesuai dengan tes pelajaran yang diikuti. Di antaranya Said Akram, siswa Sekolah Al Bunyan, Bogor, yang mengikuti SKK Bidang Matematika. “Harapan saya jika nanti bergabung di kelas khusus, kemampuan potensial saya di bidang Matematika akan lebih berkembang dan ke depannya bisa ikut kompetisi-kompetisi Internasional. Oleh karena itu, untuk mengikuti SKK ini saya sudah mempersiapkan diri dengan belajar lebih giat.”

Hal senada diungkapkan oleh Lusiana Sofa, orangtua siswa dari Zhafira A. Shafa kelas 4 SDIT Miftahul Ulum, Depok, yang mengikuti SKK bidang IPA. “Sebelumnya Zhafira sudah bergabung di Kelas Khusus Matematika, akan tetapi untuk menggali potensinya di bidang IPA, jadi sekarang ikut di Seleksi Mapel IPA. Persiapannya antara lain belajar dari bahan pembelajaran di sekolah dan juga dari buku-buku KPM. Harapan kami, ananda akan terbentuk menjadi pribadi yang ikhlas dalam belajar, tegas dalam proses, dan puas dalam hasilnya. Jika belum lolos seleksi kali ini, maka belajar lagi untuk lebih meningkatkan potensinya dan tahun depan bisa ikut lagi dalam seleksi.” 

Selain seleksi untuk siswa, KPM juga membuka Seleksi Guru Olimpiade bagi guru sekolah maupun individu yang berminat dan memiliki passion di bidang pembinaan Olimpiade. Proses seleksi guru meliputi tes tertulis, microteaching, dan pelatihan lanjutan. Peserta yang lolos akan mendapatkan kesempatan bergabung bersama Tim Pembina Olimpiade KPM, mengikuti pembinaan rutin, serta memperluas jejaring profesional antar pendidik seluruh Indonesia. Menariknya, biaya seleksi untuk siswa maupun guru bersifat seikhlasnya sesuai kemampuan, sehingga bisa diikuti oleh semua kalangan.

KPM berharap, melalui seleksi ini akan lahir lebih banyak siswa dan guru yang mampu membawa prestasi Indonesia di bidang sains dan matematika ke jenjang yang lebih tinggi.