Peningkatan kualitas guru menjadi salah satu kunci utama dalam melahirkan generasi bangsa yang unggul. Menyadari pentingnya peran pendidik, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) kembali menunjukkan komitmennya yang sejalan dengan visi KPM “Meninggikan Derajat Manusia”. Pada Sabtu, 20 September 2025, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Yayasan Pesantren Islam Al Azhar melaksanakan Uji Kompetensi Guru (UKG) Al-Azhar Se-Indonesia yang diikuti guru dari berbagai jenjang. Dalam kegiatan ini, KPM dipercaya untuk menyediakan soal, memfasilitasi platform Learning Management System (LMS), serta menyajikan analisis hasil ujian. Seluruh rangkaian ujian dilakukan secara daring melalui website KPM dari sekolah masing-masing peserta.
Kerja sama antara KPM dan Al-Azhar sejatinya telah berlangsung lama. Pada tahun 2024, KPM dipercaya menyusun soal UKG level SD. Karena pelaksanaan UKG di Al-Azhar dilakukan setiap dua tahun sekali untuk tiap jenjang, maka tahun ini giliran guru-guru TK, SMP, dan SMA yang mengikuti ujian. Konsistensi ini menjadi bukti nyata sinergi kedua lembaga dalam mengawal kualitas tenaga pendidik.
Menurut Ardianto, S.T., selaku General Manager Pelatihan dan Lomba KPM, UKG yang difasilitasi KPM tidak hanya sekadar mengukur pengetahuan guru pada mata pelajaran tertentu, melainkan juga menekankan pentingnya literasi dan numerasi. “Dua kemampuan dasar ini merupakan tuntutan zaman yang tidak bisa dilepaskan dari aktivitas sehari-hari, terlebih dalam dunia pendidikan. Dalam penyusunan soal, KPM berpedoman pada panduan resmi dari pihak Al-Azhar. Misalnya, untuk tingkat SMA mengacu pada standar Tes Kemampuan Akademik (TKA), sementara literasi dan numerasi dirujuk dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Dengan standar yang jelas dan soal yang dibuat oleh tenaga ahli di bidangnya, mutu ujian dapat terjamin,” ungkapnya.
Lebih dari itu, hasil UKG tidak hanya berhenti pada skor akhir. KPM menyajikan analisis menyeluruh baik untuk institusi maupun individu, sehingga guru dapat mengetahui posisi mereka masing-masing. Bagi yang belum mencapai nilai minimum, akan ada tindak lanjut berupa sesi pendalaman dan pembinaan melalui Zoom Meeting, agar setiap guru mendapat kesempatan untuk terus meningkatkan kompetensi.
Salah satu peserta UKG, Zubeir Muhammad Arhesta Guru dari SMA Islam Al Azhar 18 Grandwisata, Bekasi, menyampaikan motivasinya. “Saya mengikuti UKG ini untuk mengetahui sejauh mana kompetensi saya sebagai guru di Al-Azhar. Sebagai persiapan saya membahas kembali soal Try Out yang sudah dikerjakan pada Sabtu, 13 November 2025, serta menyiapkan mental dan berdoa kepada Allah SWT,” ujarnya.
Pak Zubeir menambahkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi sangat penting bagi seorang guru. Literasi membantu dalam mengasah kemampuan berkomunikasi, sedangkan numerasi melatih pola pikir logis dalam menyelesaikan masalah. “Dengan UKG ini, kami jadi tahu standar minimal yang harus dicapai agar dapat menjalankan profesi guru dengan lebih baik. Harapannya, hasil dari UKG ini bisa memotivasi kami untuk terus meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan materi kepada siswa, sekaligus mengajarkan cara berpikir logis yang bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan,” tambahnya.
Sejalan dengan visi KPM untuk meninggikan derajat manusia, pelaksanaan UKG diharapkan mampu melahirkan guru-guru Al-Azhar yang semakin berkualitas, baik secara akademik maupun dalam hal daya nalar. Dengan guru yang kompeten, pendidikan di Indonesia akan semakin kuat dan mampu mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.