Olimpiade Sains Muhammadiyah Jawa Tengah (OSMJT) kembali digelar dengan semangat yang semakin besar. Tahun ini, OSMJT yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SD/MI Muhammadiyah se-Jawa Tengah telah memasuki Season ke-4 dan berhasil menarik ribuan siswa SD/MI Muhammadiyah se-Jawa Tengah untuk ikut serta. Setelah melalui tahap penyisihan dan semifinal secara daring, sebanyak 160 finalis terbaik kini beradu kemampuan di babak final yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 September 2025, di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Tengah.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2022, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) selalu menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan OSMJT. KPM dipercaya untuk menyusun soal, menyediakan sistem lomba berbasis daring, sekaligus bertugas sebagai juri. Dari tahun ke tahun, jumlah peserta terus meningkat seiring dengan bertambahnya mata pelajaran yang dilombakan.
Ardianto, S.T., General Manager Pelatihan dan Lomba KPM, menjelaskan perkembangan OSMJT yang semakin pesat. “Alhamdulillah, setiap tahun selalu berkembang. Pada tahun pertama hanya ada Matematika dan IPA. Di tahun kedua ditambahkan Bahasa Inggris. Dan di tahun ke-4 ini, OSMJT semakin lengkap dengan hadirnya ISMUBA (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab), sehingga total ada empat mata pelajaran yang dilombakan,” ungkapnya.
Pada penyelenggaraan tahun ini, KPM kembali memainkan peran penting. Soal untuk tiga bidang yaitu Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris disusun langsung oleh tim ahli KPM. Selain itu, KPM juga menyiapkan platform daring yang digunakan dalam babak penyisihan dan semifinal. Berbekal sistem yang telah teruji di berbagai ajang nasional, ribuan peserta dapat berkompetisi secara serentak, transparan, dan adil.
OSMJT Season 4 resmi dimulai dengan babak penyisihan pada 27 Agustus 2025 yang diikuti oleh 4.038 peserta. Dari jumlah tersebut, tersaring 1.761 peserta yang kemudian melaju ke babak semifinal pada 10 September 2025. Kedua tahap ini berlangsung secara daring dan diikuti oleh siswa kelas 4–6 SD/MI Muhammadiyah se-Jawa Tengah. Dari proses seleksi tersebut, akhirnya terpilih 160 finalis terbaik yang kini berkompetisi di empat bidang lomba dengan masing-masing 40 finalis: Matematika, IPA, Bahasa Inggris, dan ISMUBA. Kehadiran ISMUBA menjadi warna baru sekaligus memperkuat identitas siswa Muhammadiyah, di samping penguasaan sains dan bahasa.
Keterlibatan KPM tidak berhenti pada penyusunan soal dan penyediaan platform daring. Di babak final, tim KPM juga hadir sebagai juri yang menilai hasil jawaban para finalis, sekaligus memberikan pembinaan daring bagi peserta semifinal dan final. Dengan demikian, ajang ini tidak hanya berakhir pada penganugerahan medali, tetapi juga memberikan bekal pembelajaran yang bermanfaat.
Apresiasi terhadap kegiatan ini juga datang dari para guru pendamping. Retno Indrianti, guru dari SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Jawa Tengah, menilai OSMJT memberi dampak positif yang nyata. “Kegiatan ini sangat bagus karena mampu memfasilitasi potensi siswa di berbagai bidang. Hari ini sekolah kami mengirimkan tujuh finalis: satu Matematika, satu IPA, tiga Bahasa Inggris, dan dua ISMUBA. Harapannya, anak-anak tidak hanya meraih hasil maksimal, tetapi juga belajar tentang sportivitas dan percaya diri,” ujarnya.
Dari sisi peserta, pengalaman OSMJT menjadi cerita berharga tersendiri. Gerald Prajunadira Agung, siswa kelas 6 dari SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Jawa Tengah merasa optimis menghadapi final. “Untuk soal final OSMJT ini ada yang mudah, tapi ada juga yang rumit, terutama bagian uraian yang jawabannya panjang. Persiapan saya banyak didukung sekolah dan orang tua. Tahun lalu, alhamdulillah saya meraih medali emas dengan peringkat pertama atau nilai tertinggi, insyaAllah saya yakin 75 persen tahun ini bisa dapat emas lagi.” katanya penuh semangat.
Gelaran OSMJT Season 4 bukan hanya ajang adu kecerdasan akademik, tetapi juga wadah untuk menanamkan nilai kerja keras, sportivitas, dan karakter Islami bagi siswa-siswi Muhammadiyah di Jawa Tengah. Dengan sinergi antara FKKS dan KPM, kegiatan ini diharapkan terus berlanjut dan berkembang, sehingga semakin banyak potensi siswa Muhammadiyah yang terfasilitasi dan mampu bersinar di tingkat yang lebih luas.