Pendidikan terbaik lahir ketika siswa dan guru melangkah bersama dalam semangat yang sama. Hal ini tampak nyata pada Minggu, 21 September 2025, ketika ribuan pelajar dan pendidik dari seluruh Indonesia bersatu dalam sebuah perhelatan besar yaitu Babak Semifinal Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) ke-7 dan Babak Penyisihan Olimpiade Guru Sains (OGS) ke-5.
Pada babak penyisihan KSNR-7 yang digelar pada 24 Agustus 2025, tercatat 42.056 peserta dari kelas 2 SD hingga 9 SMP ikut serta. Dari jumlah tersebut, 21.263 siswa berhasil melangkah ke babak semifinal. Sementara itu, sebanyak 658 guru dari jenjang SD dan SMP ikut serta dalam babak penyisihan OGS-5. Kehadiran para guru ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran sains bukan hanya tanggung jawab siswa, tetapi juga panggilan pengabdian para pendidik untuk terus mengasah diri.
Di balik semarak babak semifinal KSNR-7 dan babak penyisihan OGS-5, tersimpan kisah perjuangan inspiratif dari para peserta. Salah satunya datang dari Shafira Naura Ihsan, siswi kelas 8 MTsN 16 Jakarta, yang merasakan manfaat dari berbagai fasilitas pembinaan dari KPM dalam perjalanannya menuju semifinal.
“Dalam mempersiapkan babak semifinal ini aku belajar dari buku-buku KPM seperti Buku SSO, ikut kelas reguler SNR KPM, dan juga mengikuti pelatihan Tips & Trik KSNR. Semua itu sangat membantu aku dalam belajar,” ungkap Shafira.
Meski lebih menguasai bidang Matematika, Shafira juga menyadari pentingnya memperkuat penguasaan materi sains lainnya.
“Aku sebenarnya lebih kuat di Matematika, tapi mungkin yang harus aku tingkatkan lagi itu Biologi, karena aku masih kurang dalam menghafal,” tambahnya dengan jujur.
Semangat yang sama juga terlihat dari peserta Penyisihan OGS-5 level SMP, Elfissalim Al Kholifatul Ikhsan, S.Pd., guru dari MTs Negeri Bulungan, Kalimantan Utara. Ia menyampaikan harapannya, “Dengan adanya kompetisi ini, saya berharap keterampilan para guru semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kompetisi ini memacu semangat guru untuk terus mengembangkan kompetensi bidang keilmuan, sekaligus membuat pelajaran sains lebih mudah dipahami oleh murid-murid.”
Kisah Shafira dan Pak Elfissalim menjadi gambaran nyata bahwa baik KSNR maupun OGS bukan sekadar ajang kompetisi. Lebih dari itu, keduanya menjadi sarana untuk mengasah kemampuan, menumbuhkan semangat belajar lintas bidang, melatih disiplin, serta membuka wawasan lebih luas, baik bagi siswa maupun guru.
Tahun ini, KSNR membawa nuansa baru yang lebih istimewa. Tidak hanya menjadi ajang kompetisi nasional, KSNR juga titik awal perjalanan siswa menuju kompetisi sains tingkat internasional.
KPM membuka peluang bagi semifinalis untuk mengikuti dua event internasional, yaitu International Kangaroo Science Contest (IKSC) yang akan dilaksanakan pada Kamis, 30 Oktober 2025 dan World Mathematics and Science Competition (WMSC) yang akan dilaksanakan pada 12-16 November 2025 di Filipina. Lebih istimewa lagi, semifinalis KSNR mendapatkan diskon 50% biaya pendaftaran Round 1 WMSC dari harga normal Rp100.000. Dengan demikian, para peserta dapat merasakan atmosfer persaingan global dengan biaya yang lebih terjangkau.
Perjalanan belum berakhir. Hasil resmi babak semifinal KSNR-7 dan babak penyisihan OGS-5 akan diumumkan pada Rabu, 1 Oktober 2025 melalui melalui akun Instagram resmi @kpmseikhlasnya.
Selanjutnya, Babak Final KSNR-7 & OGS-5 akan digelar pada Minggu, 19 Oktober 2025 bertempat di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan. Babak final akan menjadi puncak pembuktian kecerdasan, kreativitas, dan ketangguhan mental peserta terbaik dari seluruh Indonesia.
Gelaran KSNR-7 dan OGS-5 tahun ini membuktikan bahwa pendidikan sains dapat menjadi ruang yang menyenangkan, menantang, sekaligus menginspirasi. Ribuan siswa dan guru hadir dengan semangat yang sama: belajar tanpa henti, berkompetisi dengan sportif, dan berkarya untuk masa depan bangsa.