Delegasi Indonesia yang diwakili oleh tim dari Klinik Pendidikan MIPA (KPM), dimana KPM merupakan pelaksana resmi International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC) di Indonesia, berkesempatan mempresentasikan perkembangan pelaksanaan IKMC di Indonesia pada Association Kangourou Sans Frontières (AKSF) Annual Meeting 2025 yang digelar di Istanbul, Turki, pada 15–19 Oktober 2025.

AKSF Annual Meeting 2025 dihadiri oleh delegasi dari 85 negara anggota. AKSF merupakan organisasi internasional yang berdiri di Paris pada tahun 1994, dimana awal berdirinya hanya beranggotakan 6 negara, dan kini telah berkembang pesat hingga beranggotakan 120 negara. Organisasi ini memiliki tujuan untuk mempromosikan penyebaran budaya matematika dasar secara global melalui penyelenggaraan IKMC yang dilaksanakan serentak setiap tahun di berbagai negara di dunia. Forum bergengsi ini menjadi wadah koordinasi dan kolaborasi antarnegara dalam pelaksanaan IKMC di seluruh dunia.

Tahun ini, Indonesia diwakili oleh dua orang yaitu Dr. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si., selaku Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) sekaligus Direktur AKSF untuk Indonesia, bersama dengan Drs. Moh. Arodi, selaku Kepala KPM Cabang Surabaya. Dalam forum tersebut, Pak Ridwan yang juga merupakan Kepala Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menyampaikan presentasi yang berjudul “Strategies to Increase Student Engagement & Participation in IKMC Indonesia.”

Beliau memaparkan perkembangan signifikan pelaksanaan IKMC di Indonesia yang mengalami lonjakan luar biasa dalam lima tahun terakhir, mulai dari 6.335 peserta pada tahun 2020 menjadi 143.720 peserta pada tahun 2025. Pertumbuhan pesat ini menjadi alasan utama AKSF meminta Indonesia berbagi strategi sukses dalam meningkatkan partisipasi siswa dari berbagai wilayah Indonesia.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari pendekatan unik yang diterapkan KPM dalam penyelenggaraan IKMC. KPM melaksanakan program ini dengan biaya pendaftaran seikhlasnya atau sesuai dengan kemampuan peserta, sistem ini membuat seluruh siswa di Indonesia bisa mengikuti lomba level Internasional seperti IKMC tanpa terkendala biaya. Tujuan KPM melaksanakan ini adalah untuk menolong banyak orang.

Selain itu, KPM secara konsisten mengadakan pelatihan “Tips & Trik Menghadapi IKMC” sebelum pelaksanaan lomba, menyusun buku kumpulan soal-soal IKMC dari tahun-tahun sebelumnya, serta aktif melakukan sosialisasi kepada sekolah, guru, orang tua, dan siswa di berbagai daerah di Indonesia. Sebagai tindak lanjut dari lomba IKMC, KPM memberikan analisis hasil lomba kepada siswa dan sekolah sebagai bahan refleksi dan evaluasi pembelajaran.

Presentasi KPM dalam forum AKSF ini mendapat banyak perhatian khusus dari banyak peserta. Salah satu peserta dari Cina berkomentar tentang sistem lomba dengan bayaran seikhlasnya menjadi cara pandang berbeda dalam melaksanakan lomba di dunia. Delegasi dari Ghana dan Vietnam terkesan dengan Analisa lomba yang dibuat KPM dan tertarik untuk menerapkan di negaranya. Delegasi dari jerman pun kagum dengan percepatan penambahan peserta yang dilakukan oleh KPM.

Perhatian dari banyak peserta AKSF Annual Meeting 2025 membuat KPM ingin memberi manfaat lebih pada pendidikan matematika di Indonesia, karena masih ada puluhan juta pelajar Indonesia yang belum merasakan dan mendapat manfaat dari soal-soal yang ada di IKMC. Oleh karena itu KPM akan terus menyebarkan IKMC ke seluruh Indonesia dan siap untuk terus berkolaborasi dengan kemendikdasmen, dinas pendidikan, organisasi pendidikan, pihak sekolah dan praktisi pendidikan di seluruh Indonesia. Jika tertarik berkolaborasi bisa menghubungi nomor berikut: +62 813-1034-3400.

Partisipasi aktif KPM dalam forum AKSF ini menunjukkan komitmen KPM untuk terus berperan dalam jejaring internasional pendidikan matematika, agar Indonesia tidak tertinggal dalam perkembangan pendidikan matematika di dunia. KPM pun siap berbagi pengalaman kepada rekan-rekan guru di Indonesia agar tidak tertinggal dengan perkembangan pendidikan matematika di dunia khususnya dalam hal soal-soal yang melatih berpikir kritis. Kegiatan berbagi pengalaman ini juga sebagai sarana KPM menyebarkan cara berpikir suprarasional di kalangan guru-guru di Indonesia. Supaya guru-guru di Indonesia bisa lebih baik dalam keilmuan dan kesejahteraan.