Dalam rangka memperingati 40 tahun HokBen, serta sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung dunia pendidikan dan pengembangan generasi muda, HokBen bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menyelenggarakan lomba cerdas cermat bertajuk Generasi Cerdas HokBen. Lomba ini dirancang untuk menumbuhkan semangat belajar, melatih kemampuan berpikir kritis dan logis, serta membangun kekompakan antar siswa Sekolah Dasar se-Jabodetabek dari kelas 4 sampai 6 Tahun Ajaran 2025/2026 .

General Manager Lomba KPM, Ardianto, S.T., menyampaikan bahwa kerja sama antara HokBen dan KPM terbangun karena adanya kesamaan visi dalam memajukan pendidikan Indonesia.

“KPM sudah berpengalaman mengelola berbagai kompetisi pendidikan untuk lembaga-lembaga ternama seperti Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), dan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, sehingga dipercaya menangani jalannya lomba ini dari awal hingga akhir,” ujarnya.

Lomba Generasi Cerdas HokBen terdiri dari tiga babak, yaitu Babak Penyisihan, Semifinal, dan Final. Babak penyisihan diselenggarakan secara paper-based pada tanggal 26 dan 27 Juli 2025 di lima lokasi cabang HokBen. Pada 26 Juli, lomba dilaksanakan serentak di empat lokasi yaitu HokBen Grand Kota Bintang – Bekasi, HokBen Bojongsari – Depok, HokBen Pajajaran – Bogor, dan HokBen Mampang Prapatan – Jakarta Selatan. Sementara itu, pelaksanaan di HokBen Alam Sutra – Tangerang Selatan berlangsung hari ini, pada 27 Juli 2025. 

Sebanyak 98 tim dari berbagai sekolah dasar ikut serta dalam babak penyisihan ini. Dari seluruh peserta, hanya 16 tim dengan skor tertinggi yang akan melaju ke babak semifinal. Ke-16 tim tersebut akan dibagi ke dalam empat lokasi pelaksanaan semifinal yang dijadwalkan pada 5, 6, 12, dan 13 Agustus 2025 dengan format lomba cerdas cermat. Masing-masing lokasi semifinal akan meloloskan satu tim terbaik untuk bertanding di babak final. Babak final sendiri akan digelar pada 20 Agustus 2025 dan akan menjadi momen penentuan tim terbaik dari kompetisi ini.

Pada babak penyisihan, setiap tim mengerjakan 50 soal pilihan ganda yang mencakup tiga bidang utama, yaitu 20 soal Matematika, 20 soal Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan 10 soal Pengetahuan Umum. Sistem penilaian dirancang untuk mengasah ketelitian peserta, di mana setiap jawaban benar diberi nilai 4 poin, jawaban salah dikurangi 1  poin, dan soal yang tidak dijawab bernilai 0 poin. Format ini tidak hanya menuntut pemahaman materi, tetapi juga strategi dalam menjawab soal.

Setiap tim dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp150.000. Dengan biaya tersebut, peserta mendapatkan tiga paket HokBen untuk peserta, satu paket untuk pendamping, serta satu permainan edukatif Puzzle Game Tic Tac Toe 9 yang diberikan kepada setiap tim sebagai bentuk apresiasi dan penunjang pembelajaran yang menyenangkan.

Lomba ini tidak hanya menjadi ajang adu pengetahuan, tetapi juga menjadi momen yang menyatukan semangat anak-anak, orang tua, dan sekolah. Salah satu orang tua peserta, Ibunda dari Jennifer Kimberly Hendrata, siswa kelas 6 SD Cinta Mulya, Jakarta Barat, mengaku sangat merasakan dampak positif dari kegiatan ini. Menurutnya, anak-anak jadi lebih semangat belajar, lebih kompak dalam tim, dan juga lebih mandiri. Ia bahkan berinisiatif meminta tambahan jam belajar dari sekolah demi persiapan lomba. Ia berharap lomba semacam ini bisa terus diadakan karena sangat membantu membentuk karakter anak-anak yang tangguh dan percaya diri.

Senada dengan itu, Jennifer mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti Generasi Cerdas HokBen. “Aku merasa lomba ini seru banget dan kasih aku pengalaman supaya bisa lebih siap ikut lomba-lomba lainnya. Tantangan terbesarnya justru di persiapannya, karena harus banyak hafalan dan latihan. Strategi tim kami adalah bagi-bagi tugas, aku fokus di IPA, tapi kalau teman-teman butuh bantuan, aku juga bantu mereka,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa soal Matematika menjadi bagian tersulit baginya karena memerlukan banyak latihan.

Suasana positif juga dirasakan oleh para peserta, salah satunya Zalfa, dari SDIT QA Baitussalaam, Bogor, yang juga merupakan siswa Kelas Khusus KPM Berbakat 6B Matematika dan 6A IPA. Ia merasa senang bisa mengikuti lomba ini karena mendapatkan pengalaman berharga. Awalnya ia dan timnya sempat bingung karena belum tahu jenis soal yang akan dihadapi. Namun setelah mendapatkan silabus, mereka langsung menyusun strategi belajar dan membagi tugas sesuai bidang masing-masing. Zalfa sendiri bertanggung jawab di bidang Matematika, dan ia bersama tim rajin berdiskusi agar bisa menjawab soal dengan benar. Ia berharap timnya bisa lolos ke semifinal dan terus melaju hingga babak akhir.

Tidak hanya peserta dan orang tua, panitia pun berharap agar lomba ini bisa berjalan lebih meriah di babak semifinal dan final nanti. Diharapkan setiap sekolah dapat mengirimkan suporter untuk memberi semangat pada tim masing-masing sehingga suasana semakin hidup dan kompetisi terasa lebih seru. Besar harapan juga agar kerja sama antara HokBen dan KPM ini bisa terus berlanjut dan berkembang lebih luas.

Lomba Generasi Cerdas HokBen menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia usaha dan lembaga pendidikan dapat menghasilkan kegiatan yang inspiratif dan berdampak langsung bagi anak-anak Indonesia. Bukan hanya sekadar lomba, tetapi ruang bertumbuh yang penuh semangat, tantangan, dan nilai.