Klinik Pendidikan MIPA (KPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendampingi generasi muda Indonesia meraih prestasi melalui jalur olimpiade. Kali ini, KPM dipercaya oleh Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar untuk menjadi pelatih dalam kegiatan pembinaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Provinsi tahun 2025.
Keterlibatan KPM dalam pelatihan ini bukan sesuatu yang tiba-tiba. Sejak sebelum pandemi, KPM sudah menjalin kerja sama erat dengan YPI Al Azhar, salah satunya sebagai pembuat soal dalam ajang Olimpiade Sains Al Azhar (OSA). Karena OSA memang disiapkan sebagai bagian dari proses menuju OSN, maka pemilihan KPM sebagai pelatih resmi untuk siswa-siswi YPI Al Azhar Se-Indonesia yang lolos ke OSN tingkat Provinsi menjadi pilihan yang sangat logis dan strategis.
Pelatihan dilaksanakan pada 21–23 Juli 2025 di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP), Parung, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi terbaik dari seluruh unit sekolah YPI Al Azhar di Indonesia yang telah berhasil lolos ke tahap provinsi OSN.
KPM memberikan pelatihan intensif untuk tiga mata pelajaran yang dilombakan, yaitu:
Matematika: SD (19 peserta), SMP (8 peserta)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): SD (17 peserta), SMP (12 peserta)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS): SD (10 peserta), SMP (17 peserta)
Tak hanya fokus pada penguatan aspek akademik, KPM juga menghadirkan pembinaan karakter melalui sesi Motivasi Suprarasional, sebuah pendekatan khas yang selalu menjadi bagian penting dalam setiap pelatihan KPM. Sesi ini disampaikan langsung oleh Presiden Direktur KPM, Dr. H. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si., yang menekankan pentingnya kesiapan menyeluruh dalam menghadapi olimpiade bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara fisik, mental, dan spiritual.
Menurut Pak Ridwan, anak-anak yang berhasil di dunia olimpiade umumnya memiliki sejumlah ciri, seperti kedisiplinan tinggi, semangat belajar yang konsisten, dan kesiapan menyeluruh dalam menghadapi tantangan. “Anak-anak yang ingin sukses di olimpiade harus menambah jam belajar, memperbanyak ibadah, dan juga rutin berolahraga. Dengan begitu, mereka akan siap menghadapi tantangan, bukan hanya secara pikiran, tetapi juga fisik dan mental,” pesannya.
Selain membangun karakter, KPM juga memberikan materi akademik yang mengacu langsung pada silabus OSN-P. Pelatihan ini dilengkapi dengan pretest dan post-test sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan awal dan perkembangan peserta selama pelatihan. Dengan demikian, peserta dapat memahami apa yang perlu ditingkatkan dan mempersiapkan diri dengan lebih fokus menjelang kompetisi.
Selama tiga hari pelatihan, antusiasme peserta sangat tinggi. Para siswa terlihat aktif, cerdas, dan cepat beradaptasi dengan pola pembinaan yang diberikan. Bagi KPM, kesempatan untuk kembali dipercaya oleh YPI Al Azhar bukan hanya kebanggaan, tetapi juga bentuk tanggung jawab untuk terus mencetak generasi berprestasi yang tidak hanya unggul dalam sains, tetapi juga memiliki karakter yang kokoh.
Alamgir Daniswara Sadewa, siswa kelas 6 SDI Al Azhar 06 Bekasi, Jawa Barat, peserta OSN bidang Matematika mengaku senang bisa mengikuti pelatihan ini. Ia merasa penjelasan para pemateri cukup menantang namun mudah dipahami. “Dari semua materi yang dipelajari, kombinatorika adalah yang paling berkesan. Soalnya menantang, tapi justru itu yang membuat saya semakin tertarik dan semangat memecahkannya. Saya berharap bisa memberikan hasil terbaik, semoga saya meraih medali emas. Untuk mencapai itu, saya berusaha lebih rajin belajar, bekerja keras, dan memperbanyak ibadah” tuturnya penuh semangat.
Sementara itu, Pendar Lintang Dinihari, siswi kelas 6 dari SDIA 08 Kembangan, Jakarta, peserta OSN bidang IPA, merasa pelatihan berlangsung seru dan menyenangkan. “Kakak-kakaknya ngajarnya have fun, jadi aku nggak merasa belajar itu berat. Materi atom yang paling berkesan karena dari kelas 2 aku pengen belajar itu. Targetku medali emas dan bisa masuk SMP jalur prestasi. Buat teman-teman, semangat ya! Percaya bahwa kita sudah berusaha yang terbaik.”
Sedangkan dari jenjang SMP, Muhammad Fathan Alghifari, siswa kelas 8 SMPIA 20 Cianjur, Jawa Barat, peserta OSN bidang IPS, mengatakan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru. “Saya mendapat banyak konsep yang belum saya pahami. Materi geografi sangat berkesan karena diajarkan dengan cara yang menyenangkan. Tantangan terbesarnya adalah menjaga konsistensi dan melawan stres. Harapan saya, apa pun hasilnya nanti, tetap diterima dengan lapang dada, dan selama konsisten pasti akan berhasil di kesempatan lainnya.”
KPM percaya bahwa pendidikan terbaik adalah pendidikan yang menyentuh hati, akal, dan tindakan. Melalui kerja sama seperti ini, KPM ingin terus menjadi bagian dari ikhtiar besar mencetak pemimpin masa depan Indonesia melalui jalur olimpiade. Semoga dari pelatihan singkat namun padat ini, lahir para pejuang muda yang mampu melangkah hingga tingkat nasional dan mengharumkan nama sekolah, keluarga, dan bangsanya.