Kompetisi Sains dan Pendidikan Islam (KOSPI) ke-2 sukses diselenggarakan tahun ini sebagai ajang bagi siswa Muslim untuk mengasah kemampuan mereka di bidang Sains dan Pendidikan Islam. Menurut Ardianto, S.T., selaku ketua pelaksana, KOSPI bertujuan sebagai persiapan untuk Kompetisi Sains Muhammadiyah (KSM) serta untuk menemukan bibit-bibit baru siswa Muslim yang unggul dalam bidang akademik dan keagamaan.

KOSPI pertama kali diadakan pada tahun 2024, dan tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-2 dengan peningkatan jumlah peserta dari 1.032 pada tahun sebelumnya menjadi 1.227 peserta. Babak penyisihan berlangsung pada Minggu, 9 Maret 2025, dan dari jumlah tersebut, 569 finalis berhasil melaju ke babak final pada Minggu, 23 Maret 2025. Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari kota-kota besar hingga wilayah yang tersebar di berbagai penjuru negeri, seperti Medan di Sumatra Utara, Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat, dan Kuala Kapuas di Kalimantan Tengah, mencerminkan antusiasme tinggi terhadap kompetisi ini.

Dalam pelaksanaannya, panitia menyatakan tidak menghadapi kendala berarti, meskipun kompetisi ini diadakan secara daring. Persiapan yang matang membuat seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Soal-soal dalam KOSPI dirancang untuk mengukur pemahaman konseptual dan analitis peserta, dengan sistem penilaian yang menekankan strategi dalam menjawab soal. Setiap jawaban benar diberi nilai +4 poin, jawaban salah -1 poin, dan soal yang tidak dijawab tetap mendapat +1 poin, sehingga peserta harus berpikir matang sebelum menentukan jawabannya.

Para pemenang KOSPI nantinya akan mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu, dengan rasio 1:2:3 sesuai peringkat masing-masing dan E-Sertifikat. Kompetisi ini telah memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia, terutama dalam mendorong siswa untuk lebih mendalami ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman secara seimbang.

Pengumuman hasil final KOSPI-2 akan dilakukan pada 27 Maret 2025 pukul 16.00 WIB melalui website dan media sosial resmi Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Dengan semakin tingginya partisipasi dari tahun ke tahun, diharapkan KOSPI dapat terus menjadi wadah bagi generasi muda Muslim untuk berprestasi dan berkontribusi dalam dunia pendidikan.