Oleh: Raden Ridwan Hasan Saputra

Pendiri Klinik Pendidikan MIPA

Pada saat hari pendidikan nasional, di media sosial biasanya banyak tulisan yang bertemakan masalah-masalah dan solusi-solusi yang ada di pendidikan secara nasional. Tulisan-tulisan tersebut tentunya sangat bermanfaat sebagai pengingat bahkan mungkin sebagai inspirasi bagi para pemangku kebijakan di bidang pendidikan baik di tingkat daerah maupun nasional untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi. Tulisan-tulisan tersebut diibaratkan ingin menjadi cahaya benderang bagi kegelapan (masalah) yang ada pada pendidikan di Indonesia. Cahaya benderang itu akan terwujud jika pemangku kebijakan (pemerintah) di bidang pendidikan setuju dan mau mengeksekusi ide-ide brilian yang ada pada tulisan-tulisan tersebut. Jika pemerintah tidak setuju maka ide-ide brilian tersebut akan jadi jejak digital kebaikan yang menjadi pahala bagi penulisnya. Artinya tidak ada yang sia-sia dengan tulisan yang sudah dibuat.

Saya termasuk orang di paragrap pertama yang tulisannya menjadi jejak digital kebaikan. Beruntungnya jejak-jejak digital kebaikan tersebut diantaranya telah saya susun dalam bentuk buku yang berjudul “Solusi NKRI menurut RRHS”, sehingga ide itu tidak punah dan bisa diambil kembali jika suatu saat ada pemangku kebijakan yang membutuhkan. Berdasarkan pengalaman menulis tersebut, membuat saya sadar  bahwa saya adalah orang biasa, bukan pemangku kebijakan di bidang pendidikan. Sehingga saya tidak bisa menghasilkan cahaya benderang untuk menyinari (menyelesaikan) masalah pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu sebagai orang biasa, saya lebih memilih untuk membuat lentera dan menyalakannya (ide kebaikan yang bisa dilaksanakan sendiri), supaya bisa sedikit menerangi kegelapan (masalah) yang ada pada pendidikan di Indonesia. Kemudian mengajak sesama orang-orang biasa untuk membuat lentera sesuai kemampuannya dan menyalakannya juga, sehingga bisa membuat terang pendidikan di Indonesia walaupun cahaya nya agak redup.

Lentera Pertama: Les bayaran seikhlasnya

Pelajaran Matematika dan IPA masih menjadi hal yang menakutkan bagi pelajar Indonesia. Sehingga banyak anak Indonesia perlu les tambahan untuk bisa lebih paham matematika dan IPA serta perlu metode menarik yang bisa membuat anak Indonesia menjadi lebih pintar. Les seikhlasnya yang diadakan oleh KPM membuat anak Indonesia bisa belajar matematika dan IPA tanpa terkendala biaya. Les seikhlasnya ini diutamakan belajarnya secara offline karena ingin mengasah fisik, akal dan hati peserta didik dan bisa dilaksanakan dimana saja seperti di ruko, rumah, sekolah, markas TNI, rumah ibadah dll. Selain itu pembelajaran matematika dan IPA yang diajarkan menggunakan nalar atau biasa dikenal dengan Matematika Nalaria Realistik (MNR) dan Sains Nalaria Realistik (SNR). Pembelajaran dengan metode ini bisa meningkatkan Higher Order Thinking Skils (HOTS) siswa. Alhamdulillah banyak pelajar yang belajar les dengan bayaran seikhasnya menjadi juara olimpiade MIPA baik di Tingkat nasional dan Internasional dan banyak yang kuliah di perguruan tinggi top luar negeri dengan beasiswa.

Karena ini hanya lentera, saat covid lentera ini sempat hampir padam (muridnya hampir habis) setelah covid kami mulai merangkak lagi dari awal. Saat ini jumlah siswa les bayaran seikhlasnya baru 7-ribuan yang tersebar di beberapa tempat saja seperti Jabodetabek, Surabaya, Solo, Semarang, Malang dan beberapa kota/kabaputen. Hal ini karena tidak mudah bagi orang-orang biasa seperti kami untuk mengajak guru dan praktisi pendidikan membuat les dengan bayaran seikhlasnya. Semoga setelah membaca tulisan ini jadi banyak yang tertarik untuk membuat les seikhlasnya.

Lentera kedua: lomba bayaran seikhlasnya

Mengikuti lomba matematika dan IPA yang bermutu di level nasional dan internasional merupakan keinginan banyak pelajar pintar Indonesia. Sayangnya untuk mengikuti lomba seperti itu biasanya tarif lombanya mahal dan pesertanya dibatasi. Alhamdulillah KPM berhasil membuat lomba yang bermutu untuk level nasional, misalnya KMNR (Kompetisi Matematika Nalaria Realistik) dan level internasional misalnya IKMC (International Kanggaroo Mathematics Contest)  dengan biaya seikhlasnya dan setiap pelajar bisa mengikuti lomba ini. Perkiraan saya sudah ratusan alumni lomba KMNR yang kuliah di perguruan tinggi top di luar negeri. Karena kami sebagai orang-orang biasa, maka peserta dari lomba-lomba yang kami buat masih diangka seratus ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Semoga di beberapa tahun ke depan lebih dari 1 juta siswa Indonesia yang ikut lomba KMNR dan IKMC.

Lentera ketiga: Pelatihan guru bayaran seikhlasnya

Guru-guru saat ini  banyak perlu tambahan pengetahuan terutama di bidang matematika dan IPA, tetapi sangat jarang lembaga yang menawarkan pelatihan guru dengan biaya murah dan berkualitas. Alhamdulillah KPM sejak 20 tahun lalu sudah melaksanakan pelatihan guru dengan bayaran seikhlasnya dan sudah melatih guru dari berbagai daerah di Indonesia. KPM di 2 tahun terakhir mulai secara serius melatih guru untuk menjadi pelatih guru, di bidang matematika dan IPA.  Saat ini pelatih yang bisa dipercaya baru belasan orang, maka hanya baru di beberapa daerah saja ada guru-guru yang sudah melatih guru dengan bayaran seikhlasnya.

Lentera keempat: Koperasi simpan pinjam tanpa bunga untuk guru

Semakin banyak guru KPM dan guru-guru di sekolah mitra KPM membuat kami tergerak untuk mendirikan koperasi simpan pinjam tanpa bunga yang kami beri nama KSP BABARI. Koperasi ini baru berdiri sekitar 3 tahun lalu dan beranggotakan sekitar 400 orang. Koperasi ini memberi bantuan kepada anggota koperasi berupa pinjaman tanpa bunga untuk guru yang membutuhkan bantuan. Pinjaman ini akan diberikan kepada guru untuk kepentingan membayar hutang, biaya pendidikan guru tersebut, tambahan biaya pengobatan dan renovasi rumah jika terkena musibah. Kami tekankan kepada semua anggota bahwa tujuan untuk menjadi anggota koperasi adalah tolong-menolong sesama anggota.

Lentera Kelima: Jaringan Suprarasional

Jaringan Suprarasional adalah komunitas kebaikan untuk menambah pahala dimana para anggotanya sudah mengikuti pelatihan suprarasional. Kegiatan-kegiatan Jaringan Suprarasional didanai dan dilaksanakan oleh komunitas-komunitas suprarasional yang dibentuk oleh KPM di beberapa wilayah. Semua uang yang terkumpul 100% disalurkan untuk kebaikan, tidak ada satu rupiahpun yang digunakan untuk biaya operasional.  Setiap bulan, Jaringan Suprarasional melakukan kegiatan diantaranya memperbaiki ruang kelas, toilet dan tempat sampah di sekolah, membeli karpet untuk masjid di sekolah, bantuan untuk guru dan siswa, menanam pohon di sekolah dll.  Pemberian bantuan ini diberikan kepada Lembaga pendidikan atau sekolah yang pengelolanya sudah dikenal baik dan dipercaya oleh anggota Jaringan Suprarasional. Komunitas ini baru berdiri sekitar tiga tahun yang lalu, sehingga jumlah anggota Jaringan Suprarasional yang aktif masih kurang dari 10 komunitas.  Semoga dengan adanya tulisan ini, banyak pembaca yang tertarik untuk bergabung dalam Jaringan Suprarasional.

Penutup

Kami sangat menyarankan bagi Bapak dan Ibu untuk membuat lentera sendiri dan menyalakannya sendiri, sesuai dengan keahliannya masing-masing.  Sudah saatnya kita berteori sekaligus melaksanakan teori tersebut supaya nilai amal ibadah kita semakin besar. Hal yang harus diingat adalah dibutuhkan orang-orang biasa yang punya integritas tinggi untuk membuat lentera tersebut terus menyala dari tahun ke tahun.  Salah satu problem pendidikan nasional saat ini adalah integritas, sehingga  sulit mencari orang-orang yang mampu membuat dan menyalakan lentera dalam waktu lama.  Saat ini lentera-lentera di KPM masih kecil dan sederhana, sehingga bapak dan ibu masih mudah untuk menjadi bagian dari lentera-lentera KPM. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi para pembaca semua untuk menjadi bagian dari lentera-lentera KPM.  Alhamdulillah lentera KPM sudah menyala melintasi waktu 20 tahun dan Insya Allah lentera-lentera KPM akan terus menyala, sampai hari kiamat. Hal ini karena kami bekerja untuk Allah dan bertekad untuk menjadi karyawan Allah.

Mari bersama KPM untuk membuat dan menyalakan lentera-lentera di pendidikan Indonesia. Jika anda tertarik bergabung untuk menjadi bagian lentera KPM silahkan hubungi kami di nomor wa +62 821 1435 8620.