Kompetisi
tingkat nasional yang menggabungkan tantangan di bidang Matematika dan IPA,
telah sukses menjadi ajang luar biasa bagi generasi muda Indonesia untuk
menunjukkan potensi terbaik mereka. Kompetisi ini bukan sekadar lomba,
melainkan sebuah pertemuan antara kecerdasan, kreativitas, dan semangat untuk
meraih prestasi.
Minggu,
5 Januari 2025, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) telah sukses menyelenggarakan Olimpiade
Matematika & Sains Indonesia (OMSI) ke-9, yang terdiri dari dua tahap
utama: babak penyisihan yang dilaksanakan pada Minggu, 22 Desember 2024, dengan
diikuti oleh 1.119 peserta dari berbagai wilayah Indonesia, dan babak final
yang digelar pada Minggu, 5 Januari 2025, yang diikuti oleh 564 peserta terbaik
yang lolos dari tahap pertama.
OMSI
tahun ini menghadirkan sejumlah inovasi menarik yang membedakannya dari
tahun-tahun sebelumnya. Tri Jumsari Hamami, S.Kom., selaku ketua penyelenggara,
menjelaskan “Salah satu perubahan besar adalah penambahan kategori untuk
siswa SMP, yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi siswa SD. Selain itu, pada
OMSI ke-9, peserta diwajibkan mengerjakan soal di kedua bidang, yaitu
Matematika dan IPA, yang berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana peserta hanya
bisa memilih salah satu bidang. Konsep ini mengembalikan ciri khas OMSI saat
pertama kali diselenggarakan, di mana setiap peserta diuji pada kedua mata
pelajaran sekaligus”.
Untuk
mempersiapkan peserta menghadapi tantangan OMSI-9, Klinik Pendidikan MIPA (KPM)
menyelenggarakan pelatihan Tips & Trik Menghadapi OMSI-9 pada Jumat,
13 dan 20 Desember 2024, dengan biaya seikhlasnya. Pelatihan ini memberikan
strategi efektif dalam mengatasi soal-soal di dua bidang, Matematika dan IPA,
serta memberikan tips manajemen waktu yang berguna selama kompetisi.
Babak
penyisihan menggunakan soal pilihan ganda untuk menguji pemahaman dasar,
sedangkan babak final menggabungkan soal isian singkat dan esai. Format ini
dirancang untuk menyeimbangkan penguasaan konsep dan kemampuan analitis,
sehingga peserta diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam
situasi yang lebih kompleks.
OMSI
memiliki keunikan tersendiri karena menggabungkan Matematika dan IPA dalam satu
lomba. Peserta tidak hanya ditantang untuk unggul di satu bidang, tetapi juga
diuji kemampuan mereka di kedua bidang tersebut. Hal ini memberikan pengalaman
yang berbeda dari kebanyakan kompetisi akademik lainnya, di mana peserta hanya
diujikan di salah satu mata pelajaran.
Tahun
ini, OMSI sebagian besar dilaksanakan secara daring (online), namun ada
juga wilayah yang mengadakan lomba secara luring (offline), yakni di
tiga kota: Bogor, Malang, dan Surabaya. Meskipun demikian, format daring
memudahkan peserta dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi tanpa terbatas
oleh jarak.
Setiap
peserta OMSI akan menerima sertifikat sebagai bukti partisipasi, sementara para
juara akan mendapatkan medali sesuai dengan raihan mereka. Selain itu,
penghargaan khusus Best Overall akan diberikan kepada peserta dengan
nilai tertinggi di masing-masing mata pelajaran dan level, meskipun kompetisi
OMSI menggabungkan Matematika dan IPA. Penghargaan ini menjadi simbol
pencapaian tertinggi dalam ajang ini.
Dengan konsep yang unik dan inovatif ini, diharapkan OMSI dapat menarik
lebih banyak peserta di tahun-tahun mendatang. Kompetisi ini tidak hanya
menguji kemampuan akademik, tetapi juga menginspirasi peserta untuk
mengembangkan keterampilan berpikir lintas disiplin serta memperluas wawasan
mereka.
OMSI ke-9 telah membuktikan bahwa belajar Matematika dan IPA bisa
menjadi pengalaman yang menantang, menyenangkan, dan penuh inspirasi. Sampai
jumpa di OMSI ke-10!