Semangat matematika membara di seluruh penjuru Indonesia. Australian Mathematics Competition (Aust Math) 2025 resmi digelar secara serentak pada Kamis, 7 Agustus 2025, menghadirkan tantangan matematika internasional kepada 735 peserta di 18 wilayah: Bogor, Bekasi, Depok, Bandung, Jakarta, Makassar, Semarang, Surabaya, Tangerang, Yogyakarta, Balikpapan, Pekanbaru, Malang, Jombang, Solo, Palembang, Pontianak, dan Medan.

Peserta berasal dari beragam level, mulai dari Middle Primary (Kelas 3–4 SD), Upper Primary (Kelas 5–6 SD), Junior (Kelas 7–8 SMP), Intermediate (Kelas 9–10 SMA), hingga Senior (Kelas 11–12 SMA) Tahun Ajaran 2024–2025. Mereka datang dengan harapan, tekad, dan strategi masing-masing, siap mengukir prestasi di ajang bergengsi ini.

Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1978 oleh Australian Mathematics Trust (AMT), Aust Math telah menjadi salah satu kompetisi matematika terlama, terbesar, dan paling terkenal di Australia untuk siswa sekolah. Aust Math berisi masalah unik yang dirancang setiap tahun oleh para pendidik dan akademisi terkemuka ustralia, dengan tujuan untuk menunjukkan pentingnya dan relevansi matematika dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Klinik Pendidikan MIPA (KPM) kembali menggelar Aust Math pada tahun ini, setelah terakhir terselenggara pada 2023. Aust Math 2025 menghadirkan 25 soal pilihan ganda dan 5 soal isian singkat, dengan durasi pengerjaan 60 menit untuk level SD serta 75 menit untuk level SMP dan SMA. Soal-soalnya dirancang dengan karakteristik yang unik, bervariasi, dan menuntut strategi pengerjaan yang matang. Peserta tidak cukup hanya mengandalkan hafalan rumus, tetapi juga harus mampu mengatur waktu secara efektif, memilih urutan soal yang tepat, dan mengasah ketajaman logika untuk menemukan solusi terbaik. Tantangan inilah yang menjadikan Aust Math bukan sekadar ajang adu kemampuan, tetapi juga wadah pembelajaran berharga bagi para pencinta matematika.

Sejumlah peserta bahkan mengaku soal-soal isian singkat di bagian akhir adalah yang paling menantang, karena memerlukan kombinasi perhitungan teliti dan intuisi matematika.

Di antara ratusan peserta, Daidzei Tasqib Arifianto, siswa kelas 4 SDIT Birrul Walidain 1 Bogor, datang dengan tekad kuat untuk membuka peluang masuk SMP impian melalui jalur prestasi. Saat lomba berlangsung, ia memilih mengerjakan soal-soal yang paling mudah terlebih dahulu agar waktu lebih efisien dan mental tetap terjaga. Meski sempat diliputi rasa tegang di awal, Daidzei mengaku pengalaman ini sangat berharga dan berharap dapat meraih juara sebagai kebanggaan bagi dirinya, orang tua, dan sekolah.

Sementara itu, Alif Ahmad Al Abqory, siswa kelas 8 SMPI Al Azhar 22, Jakarta, mengaku motivasinya mengikuti Aust Math adalah untuk meraih prestasi yang dapat menjadi bekal masuk SMA melalui jalur prestasi, sekaligus menambah pengalaman dalam bidang matematika. Persiapannya terbilang matang, mulai dari belajar bersama guru, mengerjakan latihan soal Aust Math sebelumnya, hingga mempersiapkan strategi pengerjaan. Menurutnya, soal Aust Math berbeda dari ujian sekolah karena menuntut kreativitas berpikir, bukan sekadar hafalan rumus.

Beda lagi dengan Faiq Nururrahman Hutrindo dari SMP Cahaya Rancamaya, Bogor. Siswa kelas 7 ini mengikuti Aust Math dengan tujuan menambah koleksi prestasi sekaligus menambah pengalaman dalam ajang internasional. Untuk persiapan, ia rajin mengerjakan soal-soal Aust Math dari lima tahun sebelumnya dan mengikuti les privat. Strategi yang ia terapkan cukup unik mengawali dari soal pilihan ganda nomor 25 hingga nomor 1, lalu melanjutkan ke soal isian singkat dari nomor 30 ke 26. Baginya, soal paling sulit adalah nomor 30 yang membahas 2025 balok karena ia merasa masih lemah di kemampuan spasial. Meski begitu, ia melihat tantangan ini sebagai motivasi untuk belajar lebih giat lagi dan tampil lebih baik di tahun-tahun berikutnya.

Selain memperoleh sertifikat internasional dan analisis hasil pengerjaan soal sebagai bahan evaluasi, peserta mendapatkan pengalaman yang memperkaya wawasan matematika mereka. Analisis hasil memungkinkan siswa mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka di berbagai aspek, sehingga dapat memperbaiki diri pada kompetisi berikutnya.

Pelaksanaan Aust Math 2025 membuktikan bahwa minat siswa Indonesia terhadap tantangan akademik tingkat dunia semakin meningkat. Aust Math diharapkan tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga wadah pembentukan karakter problem solver yang kelak akan berkontribusi dalam memecahkan masalah-masalah besar bangsa di berbagai bidang.